CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

8 Oktober 2013

SENYUM :)

 Senyum, bisa menandakan suatu kebahagiaan tapi kadang kala Senyum itu dijadikan penutup dari sebuah jesedihan yang tidak ingin ditunjukkan kepada orang lain. Senyum dapat memberikan sebuah kehidupan bagi orang sedang berbahagia dan kadang Senyum dipakai sebagai obat bagi orang-orang yang merasa dunianya sedang dilanda masalah.

Alhamdulillah, aku selalu mendapatkan kedua senyum itu, Senyum yang ada disaat aku bahagia dan Senyum disaat aku sedang menghadapi kegelisahan yang amat sangat. Senyum yang tulus serta ikhlas yang selalu hadir mulai dari aku terbangun dari mimpi indah atau mimpi buruk sampai ku bertemu lagi dengan mimpi-mimpi lainnya. Senyum itu yang membuat hati ini lebih tenang dan kembali menjernihkan segala yang kusut didalam otak, membersihkan kembali kotoran-kotoran yang terdapat di sela-sela pikiran, serta merapikan kembali file-file penting kedalam rak-rak memori yang sudah tersedia.

Senyum memberikan semangat dan sebuah rasa yang luar biasa pada diriku, semangat yang muncul untuk membuat senyum itu semakin lebar dan semakin sering ku lihat, semangat yang membuatku terus menggoreskan banyak cita-cita dan impian di masa depan, semangat yang membawa diri ini menjadi diri yang lebih baik, dewasa, serta mampu melalui segala hal yang terjadi dengan tenang, sabar serta senyuman.

Makna Senyum bukan hanya itu, masih banyak misteri yang tersimpan dibalik lima huruf tersebut, masih banyak teka-teki dari satu kata yang merupakan ibadah bagi orang-orang yang melakukannya. Senyum merupakan keajaiban yang telah Allah berikan kepada umatnya. TerSenyumlah, supaya kamu dapat merasakan keajaiban darinya.

27 Mei 2013

COLOID SYSTEM



Kelompok 5

Anggota :

Ismayanti Ridha
Lutvina Larasati
M. Teguh Kurniawan
Nabilah Prabawati 'Aini

XI IPA 1
PEMBUATAN KOLOID

I. STANDAR KOMPETENSI
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari – hari

II. KOMPETENSI DASAR

Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan – bahan yang ada di sekitar

III. TUJUAN

Membedakan serta memahami pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi

IV. TEORI

Ukuran Partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) partikel sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara pembuatan koloid antara lain :
  1. Cara Kondensasi, yaitu partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut
  2. Cara Dispersi, yaitu partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig)
V. ALAT DAN BAHAN
A. Alat :
  1. Lumpang
  2. Gelas Kimia
  3. Tabung Reaksi dan rak
  4. Pembakar spirtus
  5. Pengaduk kaca
  6. Kaki tiga dan kasa kawat
  7. Gelas Ukur
  8. Labu Erlenmayer
  9. Pipet Tetes
  10. Neraca
B. Bahan :
  1. Gula pasir
  2. Serbuk belerang
  3. Agar – agar
  4. Minyak tanah
  5. Larutan FeCl3 jenuh
  6. Larutan Sabun
  7. Aquadest
  8. Susu
VI. CARA KERJA
Percobaan A : Pembuatan Sol dengan Cara Dispersi
a. Sol belerang dalam air
  1. Campurkan 1 bagian gula dengan 1 bagian belerang, dan gerus dengan alu dan lumpang sampai halus
  2. Ambil 1 bagian campuran dan campurkan dengan 1 bagian gula, lalu gerus sampai halus
  3. Ulangi langkah nomor 2 sampai empat kali. Ambil 1 bagian campuran keempat dan tuangkan campuran itu ke dalam gelas kimia yang berisi 50 ml air. Kemudian aduk campuran ini. Amati hasilnya.
b. Sol agar – agar dalam air
  1. Ambil agar – agar sebanyak 2 spatula kaca dan larutkan ke dalam gelas kimia yang berisi 25 ml air mendidih
  2. Dinginkan campuran itu dan perhatikan apa yang terjadi. Cara ini disebut peptisasi
Percobaan B : Pembuatan sol dengan cara kondensasi
  1. Panaskan 50 ml air dalam gelas kimia 100 ml sampai mendidih
  2. Tambahkan larutan FeCl3 jenuh setetes demi setetes sambil diaduk hingga larutan menjadi merah coklat.
  3. Amati hasilnya
Percobaan C : Pembuatan emulsi
  1. Masukkan 1 ml minyak tanah dan 5 ml air ke dalam suatu tabung reaksi. Guncangkan tabung dengan keras setelah terlebih dahulu disumbat dengan tutup gabus atau karet. Letakkan tabung reaksi di rak
  2. Masukkan 1 ml minyak tanah, 5 ml air dan 15 tetes larutan sabun ke dalam tabung reaksi lain. Guncangkan tabung dengan kuat dan letakkan di rak. Amati kedua tabung tersebut.
Percobaan D : Koagulasi
  1. Masukkan 50 ml susu cair ke dalam gelas kimia 100 ml
  2. Tambahkan 20 tetes asam cuka ke dalamnya
  3. Amati apa yang terjadi pada susu ketika diteteskan asam cuka
VII. HASIL PENGAMATAN

Percobaan
Kegiatan Pembuatan
Hasil
A
a.   Sol Belerang (dispersi)
Air berwarna keruh & terdapat endapan (koloid)

b.   Sol agar – agar (dispersi)
Air berwarna keruh & terdapat endapan (koloid)
B
Sol Fe(OH)3 (kondensasi)
Air dengan FeCl3
C
a.   Campuran air dan minyak tanah
Air dan Minyak tidak tercampur

b.   Campuran minyak tanah, air dan sabun
Air sabun & Minyak tercampur dan menghasilkan busa
D
Susu + Asam Cuka
Susu mengalami koagulasi atau penggumpalan




VIII. PERTANYAAN

1. Jelaskan perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
Jawab : Cara Dispersi yaitu dengan memperkecil ukuran partikel menjadi ukuran partikel koloid. Sedangkan cara kondensasi yaitu dengan memperbesar ukuran partikel (biasanya larutan) diubah menjadi koloid.

2. Apa fungsi gula dalam pembuatan belerang?
Jawab : Fungsi gula dalam pembuatan sol belerang adalah sebagai zat yang membantu belerang membentuk koloid didalam air karena sifat gula yaitu akan membuat larutan di dalam air.

3. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air mendidih? Tuliskan reaksi kimianya!
Jawab : Air dan FeCl3 tercampur dan berubah warna menjadi merah kecoklatan.
Reaksinya : FeCl3 + H2O → Fe(OH)3 + HCl

IX. KESIMPULAN

Dalam pembuatan koloid dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu disperse dan kondensasi. Contoh pembuatan koloid dengan cara dispersi itu antara lain adalah sol belerang & sol agar-agar sedangkan cara kondensasi yaitu pembuatan sol Fe(OH)3.

Hidrolis Garam


Kelompok 5
Anggota :
  • Ismayanti RN
  • Lutvina Larasati
  • M. Teguh Kurniawan
  • Nabilah Prabawati 'Aini
XI IPA 1

HIDROLISIS GARAM

I. Standar Kompetensi 
Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

II. Kompetensi Dasar 
Menentukan jenis garam yang  mengalami hidrolisis dalam air dan  pH larutan garam tersebut

III. Tujuan  
Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis

 IV. Teori                            :
Hidrolisis adalah  peristiwa penguraian garam oleh air membentuk basa dan asamnya kembali. Larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral, tergantung dari asam – basa penyusunnya.
a.    Garam yang terbentuk dari asam lemah  dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis sebagian)
b.    Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah juga mengalami hidrolisis sebagian
c.    Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total.
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat dalam larutan tidak mengalami hidrolisis sehingga konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan  adalah sama dan larutan garam ini bersifat netral (pH = 7)
Untuk mengetahui  sifat larutan garam, dapat dilakukan melalui kegiatan berikut :

V. Alat dan Bahan           :
1.   Lempeng Tetes
2.   Pipet Tetes
3.   Kertas Lakmus merah dan Biru
4.   Larutan KCl 1 M
5.   Larutan NaCH3COO 1 M
6.   Larutan NH4Cl 1 M
7.   Larutan Na2CO3 1 M
8.   Larutan Al2(SO4)3 1 M

VI. Cara Kerja       :
1.   Siapkan masing – masing larutan
2.   Setiap larutan diteteskan dalam lempeng tetes sekitar 10 tetes
3.   Periksa larutan dengan mencelupkan kertas saring merah dan biru
4.   Amati perubahan warna yang terjadi pada kertas lakmus

VII. Hasil Pengamatan      :

No.
Larutan
Perubahan Warna
Sifat
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1.
KCl
Tdk berubah
Tdk berubah
Netral
2.
NaCH3COO
Berubah
Tdk berubah
Basa
3.
NH4Cl
Tdk berubah
Berubah
Asam
4.
Na2CO3
Berubah
Tdk berubah
Basa
5.
Al2(SO4)3
Tdk berubah
Berubah
Asam

VIII. Pertanyaan     :

1.    Garam manakah yang mengalami hidrolisis sebagian dan garam yang tidak terhidrolisis?
=  Hidrolisis sebagian yaitu NaCH3COO, NH4Cl, Na2CO3, Al2(SO4)3 sedangkan yang tidak terhidrolisis adalah KCl

2.    Tuliskan reaksi garam yang mengalami hidrolisis !
a. NaCHCOO → Na+ + CH3COO-
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-
b. NH4Cl → NH4+   + Cl-
NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+
c. Na2CO3 → 2Na+ + CO3²-
CO3²- + H2O ↔ H2CO3 + OH-
d. Al2(SO4)32Al³+ + SO4²-
Al³+ + H2O ↔ Al(OH)3 + H+

IX. Kesimpulan     : Dari kelima garam yang dilakukan percobaan, tidak semua garam dapat terhidrolisis dan dari kelima garam tersssebut dapat diketahui bahwa garam-garam yang dapat terhidrolis diantaranya adalah NaCH3COO, NH4Cl, Na2CO3, Al2(SO4)3, sedangkan KCl merupakan garam yang tidak dapat terhidrolisis karena tersusun dari asam kuat dan basa kuat.
X. Sumber           :
Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XI Semester 2 Jilid 2 B. Penerbit Erlangga. Jakarta
Sutresna, Nana. 2008. Cerdas Belajar Kimia Untuk Kelas XI SMA/MA Jilid 2.  Penerbit Grafindo Media Pratama. Bandung



MENGAMATI SIFAT GARAM SUKAR LARUT

Kompetensi  Dasar
Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan
I. Tujuan
Membuat garam yang sukar larut dalam air

II.  Alat dan Bahan        :
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung Reaksi
3. Pipet Tetes
4. Larutan AgNO3 0,1 M
5. Larutan BaCl2 0,1 M
6. Larutan Na2SO4 0,1 M
7. Larutan NaCl 0,1 M
8. Larutan K2CrO4 0,1 M

III. Cara Kerja                 :
Percobaan A      :
1.  Masukkan  larutan  NaCl 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes
2. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan NaCl. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan B       :
1.  Masukkan larutan Na2SO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes
2.  Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan Na2SO4. Amati dan catat perubahan yang terjadi



Percobaan C       :
1. Masukkan larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi sampai setinggi ± 2 cm dengan menggunakan pipet tetes
2.  Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan AgNO3. Amati dan catat perubahan yang terjadi

Percobaan D      :
1. Masukkan larutan BaCl2 0,1 M ke dalam tabung reaksi setinggi ± 2 cm  dengan menggunakan pipet tetes
2. Tambahkan 5 tetes larutan K2CrO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi yang berisi BaCl2. Amati dan catat perubahan yang terjadi

IV.    Hasil Pengamatan                      :
Percobaan
Pencampuran
Pengamatan (Hasil yang terjadi setelah reaksi)
A
AgNO3 + NaCl
Terbentuk endapan berwarna putih
B
Na2SO4 + K2CrO4
Tidak terbentuk endapan
C
AgNO3 + K2CrO4
Terbentuk endapan berwarna merah
D
BaCl2 + K2CrO4
Terbentuk endapan berwarna kuning

V.         Pertanyaan   :
1.    Tuliskan persamaan reaksi ion yang terjadi pada percobaan A, B, C dan D!
a. AgNO + NaCl → AgCl + NaNO
terdiri dari ion : [Ag+] [NO-] [Na+] dan [Cl-]
b. Na2SO4 + K2CrO4 → Na2CrO4 + KSO4
terdiri dari ion : [2Na+] [SO²-] [2K+] dan [CrO²-]
c. AgNO + KCrO → AgCrO + KNO
terdiri dari ion : [Ag+] [NO-] [2K+] [CrO²-] [K+] dan [2Ag+]
d. BaCl + KCrO → BaCrO + KCl
terdiri dari ion : [Ba²+] [2Cl-] [2K+] [CrO²-] [K+] dan [Cl-]

2. Tuliskan nama dan rumus kimia keempat elektrolit sukar larut yang terbentuk pada percobaan ini!
AgCl          = Perak Klorida
Na2CrO4    = Natrium Kromat
AgCrO    = Perak Kromat
BaCrO     = Barium Kromat

3.    Bagaimana rumus Ksp keempat elektrolit pada pertanyaan no.1 terhadap:
a.       Konsentrasi
ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
ksp Na2CrO4 = [2Na+]² [CrO²-]
ksp AgCrO = [2Ag+]² [CrO²-]
ksp BaCrO = [Ba²+] [CrO²-]
b.      Kelarutan
ksp AgCl = s²
ksp Na2CrO4 = 4s³
ksp AgCrO = 4s³
ksp BaCrO = s²

4.    Diketahui data Ksp sebagai berikut:
Senyawa
Ksp
AgCl
1,7 x 10-10
Ag2CrO4
1,9 x 10-12



a.    Hitunglah kelarutan AgCl dan Ag2CrO4 dalam 1 liter air murni (dalam g/L air)
NaCl = [Na+] [Cl-]
0,1          0,1   0,1
Ksp AgCl = [Ag+] [Cl-]
1,7 x 10-10 =     s      0,1
S = 1,7 x 10-9 M                      
b.   Hitunglah kelarutan AgCl dalam 1 liter NaCl 0,1 M (dalam mol/L)
1. ksp AgCl = s2
1,7 x 10-10 = s2
S = √1,7 x10-10
S = 1,3 x 10ˉ5 M
2. Ksp Ag2CrO4 = 4s³
1,9 x 10-12 = 4s³
475 x 10-15 = s³
S = √475 x 1015
S = 7,8 x 10-5 M
c.    Hitunglah kelarutan Ag2CrO4 dalam 1 liter AgNO3 0,1 M (dalam mol/L)
AgNO₃ = Ag⁺ + NO₃⁻
             = Ag= 0,1 . 1 =0,1
Ksp Ag₂CrO₄ = [2Ag⁺]² [CrO₄²⁻]
  1,9 X 10⁻¹²   = [0,1]² . S
         S           = 1,9 X 10⁻¹²  ̸ 1 x 10⁻²
                      = 1,9 x 10⁻¹°

VI.Kesimpulan : Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian lakukan !
Jawab:
Jadi kesimpulannya adalah untuk membuat kelarutannya, dihitung dari nilai X + Y nya . 
Jika QSP > KSP maka mengendap, 
QSP<KSP maka terlarut 
QSP = KSP maka tepat jenuh.

VI.Kesimpulan : Untuk membuat suatu kelarutan dapat dihitung dari nilai X + Y-nya. Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi pengendapan, jika Qsp < Ksp maka akan larut dan jika Qsp = Ksp maka akan tepat jenuh.